Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai tukar rupiah bisa menguat ke level 15.800 per dolar Amerika Serikat pada akhir tahun 2024. Hingga Kamis sore, rupiah ditutup pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah 0,31% ke level 16.205 pada perdagangan Kamis (25/4). Para pengamat memperkirakan mata uang garuda kembali melemah
Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,40% ke level Rp 16.155 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (24/4). Penguatan rupiah terjadi setelah Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan.
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS semakin diwaspadai oleh pemerintah dan pasar. Sebab, nilai kurs rupiah sudah menyentuh angka Rp 16.237, atau mendekati rekor terburuk Rp 16.800 saat krisis 1998.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai dampak pelemahan rupiah terhadap lonjakan inflasi. Hal ini dipicu oleh situasi global yang berdampak pada ekonomi Indonesia, terutama perdagangan.
Sejumlah ekonom memperkirakan pelemahan rupiah akan berdampak pada peningkatan jumlah utang Indonesia. Mereka memperkirakan utang pemerintah bisa mencapai Rp 10 ribu triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai penguatan nilai tukar dolar AS akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu ada strategi yang disiapkan
Menteri BUMN Erick Thohir mengerahkan agar BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan punya porsi utang luar negeri dalam dolar AS mengoptimalkan pembelian dolar sesuai prioritas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keputusan untuk membeli dolar AS di saat nilai tukar rupiah sedang melemah merupakan sikap yang tidak bijaksana.