Indeks bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada perdagangan Kamis (25/4) waktu setempat mengakhiri tren kenaikan selama tiga hari beruntun.
Pendapatan migas Rusia pada April 2024 dilaporkan meningkat dua kali lipat dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, meskipun negara ini terkena sanksi dari Barat atas invasinya ke Ukraina.
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Rabu (24/4) waktu setempat di tengah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah atau US Treasury.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KonstraS) bersama Koalisi Musisi untuk Gaza melakukan aksi bela Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat (19/4).
DPR AS telah meloloskan paket rancangan undang-undang untuk bantuan terhadap Ukraina, Israel, dan Taiwan senilai US$ 95 miliar atau lebih dari Rp 1,5 kuadriliun.
Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI) dan lembaga jasa keuangan lainnya terus mengantisipasi dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah konflik Timur Tengah dan tingginya inflasi di AS.
Sejumlah analis mewaspadai prospek suram ekonomi Iran pada tahun depan, karena kebijakan pemerintah yang cenderung tidak efisien dan negara masih menghadapi tekanan besar atas sanksi Amerika Serikat.
AS dinilai tidak akan menjatuhkan sanksi baru terhadap ekspor minyak Iran atas serangan terhadap Israel pada Sabtu (13/4). Menurut analis, ada sejumlah faktor yang dipertimbangkan Joe Biden.
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi melemah usai libur lebaran pada perdagangan Selasa (16/4). Sejumlah faktor akan mendorong pelemahan bursa saham hari ini.
"Siapa pun yang membahayakan kami, kami akan membahayakan mereka," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel pun mendapat dukungan dari Amerika Serikat untuk menghadapi Iran
Pemerintah Iran memberi sinyal bakal melakukan serangan balasan terhadap Israel dalam waktu dekat usai serangan bom konsulat Iran di Damaskus, Suriah yang menewaskan 13 orang.
Harga minyak naik sekitar 1% pada Jumat (12/4) karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama konflik antara Israel dengan Iran. Minyak mentah Brent ditutup naik menjadi US$ 90,45 per barel.