Porter KATADATA | Arief Kamaludin Show
Porter KATADATA | Arief Kamaludin
Image title
Oleh
25 Juli 2014, 11:40

Porter Stasiun

Koper dengan berat sekitar 10 kg dipanggul di pundak kanannya. Sebuah tas yang juga lumayan besar disandang di tangannya. Di antara padatnya pemudik di Stasiun Pasar Senen dia meliuk-liuk sambil membawa barang bawaan penumpang kereta yang hendak mudik ke kampung halaman. Sejak pagi hingga malam, Agus Misto (47) melayani pemudik yang membutuhkan jasanya sebagai porter.

Bersama puluhan porter lainnya, Agus menjajakan jasanya. Biasanya Agus dan juga porter lainnya akan menerima imbalan sebesar Rp 20.000 - Rp 50.000 tergantung kerelaan orang yang memakai jasanya. Memang tidak ada patokan harga yang pasti untuk pemakai jasa porter di sini. Semua tergantung dari ukuran dan banyaknya barang yang dibawa. 

Dua puluh lima tahun sudah Agus menggeluti profesi sebagai porter. Di ibu kota ini, dia tinggal bersama dengan porter lainnya di sebuah rumah kontrakan yang di sewanya bersama-sama. Dia sengaja merantau sendiri ke Jakarta. Seluruh keluarganya tinggal di Surabaya, itu pun ia tengok tak tentu. 

"Belum tentu setahun sekali saya pulang kampung, apalagi kalau pas lebaran kaya gini" ungkap Agus di sela-sela waktu istirahatnya. Bagi dia dan porter lainnya, hari raya lebaran justru saatnya bekerja lebih keras lagi karena pada saat seperti inilah orang banyak memakai jasanya.

Dengan diterapkannya sistem baru di Stasiun Pasar Senen dan sejumlah stasiun lainnya, membuat suasana stasiun menjadi lebih tertib. Hal ini juga berimbas kepada sistem kerja para porter. Kini mereka tidak perlu berdesak-desakan, bahkan lebih sering sampai tak bisa berjalan ke atas kereta karena padatnya antrean penumpang. Kini mereka jauh lebih mudah mengantarkan penumpang dan barang-barang yang dibawanya ke dalam kereta.

 

 

Foto & Teks: KATADATA | Arief Kamaludin

Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami