Kinerja Industri Manufaktur Mulai Membaik
KATADATA ? Industri manufaktur dalam negeri sudah mulai pulih pada September. Hal ini ditunjukkan oleh hasil survei industri manufaktur oleh Markit Economics dan HSBC yang dipublikasikan hari ini.
Hasil survei berdasarkan Purchasing Managers Index (PMI) menunjukkan peningkatan hasil produksi pabrik pada September. Peningkatan produksi terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah pesanan baru.
(Baca: Produksi Sektor Manufaktur Melambat)
Dalam survei tersebut HSBC mencatat kinerja industri manufaktur pada September 2014 berada pada posisi 50,7. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kinerja bulan Agustus yang hanya 49,5. Peningkatan ini ditandai dengan ekspansi dalam kegiatan manufaktur, setelah mengalami kontraksi pada bulan sebelumnya.
Di sisi lain, jumlah tenaga kerja yang terlibat justru turun selama dua bulan terakhir. Bahkan laju penurunannya merupakan yang tercepat sejak Maret silam.
(Baca: RI Harus Ambil Peluang Relokasi Investasi dari China)
Sementara itu, biaya bahan baku dan harga hasil produksi naik dengan akselerasi tercepatnya sejak Desember. Tapi tekanan harga masih belum terjadi jika dihitung denga dengan memakai konteks data historis.
Ekonom ASEAN HSBC Su Sian Lim mengatakan kondisi sektor manufaktur masih bisa tetap moderat dalam jangka pendek. Karena masih ada tekanan dari biaya produksi. "Sedangkan kenaikan biaya ini cukup sulit untuk diteruskan dengan menaikkan harga produk kepada konsumen," ujar Su Sian Lim dalam keterangannya hari ini.
Meski demikian peningkatan kinerja industri manufaktur ini bisa berdampak positif bagi defisit transaksi berjalan yang semakin melebar.