Selisih Paham Pertamina dan Pemerintah Terkait Penghematan Subsidi BBM

Image title
Oleh
27 Agustus 2014, 17:06
BBM Subsidi KATADATA | Agung Samosir
BBM Subsidi KATADATA | Agung Samosir
KATADATA | Agung Samosir

KATADATA ? Pemerintah terkesan menyalahkan langkah yang diambil PT Pertamina (Persero) dalam melakukan penghematan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang berakibat antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Makanya pemerintah menginstruksikan Pertamina menghentikan langkah tersebut. Mulai hari ini Pertamina menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi secara normal di seluruh SPBU. 

Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Hanung Budya mengatakan pemerintah sudah menginstruksikan kepada Pertamina untuk menyalurkan BBM bersubsidi secara normal. Bahkan dengan tambahan 30 persen dari rata-rata penyaluran normal, untuk menanggulangi kekurangan di tangki timbun setiap SPBU.

Advertisement

Sejak 18 Agustus lalu Pertamina melakukan pembatasan BBM bersubsidi berjenis Premium sebesar 4-5 persen per hari dan Solar sekitar 15-20 persen per hari. Ini dilakukan Pertamina, agar konsumsi BBM bersubsidi tidak melebihi kuota. Tahun ini pemerintah mengurangi kuota BBM bersubsidi, dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter.

"Pertamina diminta untuk menormalkan penyaluran BBM PSO (bersubsidi), dengan tetap melakukan pengendalian secara terukur," ujar Hanung di Jakarta, Rabu (27/8).

Menurut Hanung, meski secara eksplisit tidak disebutkan dalam APBN, risiko penyaluran BBM bersubsidi yang melebihi kuota, harus ditanggung Pertamina. Risikonya adalah kelebihan subsidinya tidak dibayarkan oleh pemerintah. Saat ini Pertamina berani menyalurkan BBM bersubsidi secara normal, karena sudah mendapat jaminan bahwa risiko penyaluran yang melebihi kuota adalah tanggung jawab pemerintah.

Halaman:
Reporter: Petrus Lelyemin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement