BCA : Pertumbuhan Kredit Tahun Ini Hanya 8-9 Persen

Image title
Oleh
24 Juli 2014, 13:11
ATM Bank BCA
KATADATA |

KATADATA ? PT Bank Central Asia Tbk memprediksi pertumbuhan kredit pada tahun ini hanya di kisaran 8-10 persen, atau jauh dari perkiraan dari Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 15-17 persen. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan target pertumbuhan kredit ini sulit dicapai karena likuiditas yang ketat.

"Target 15 persen artinya ada Rp 45 triliun di BCA. Ini sulit jika likuiditas ketat. Mungkin pertumbuhan kredit hanya 8-10 persen tahun ini," ujarnya di Jakarta, Rabu 23 Juli 2014.

Namun BCA masih mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada semester I/2014, yaitu meningkat 14,6 persen year on year atau Rp 40,9 triliun. Kenaikan itu disebabkan penyaluran kredit pada paruh kedua 2013 yang tinggi. Itu berdampak pada pertumbuhan kredit di awal 2014.

"Di tahun ini kami tidak yakin kredit akan bisa tumbuh sebesar itu. Saat likuiditas tercukupi tidak masalah, tapi kalau ketat akan sulit," kata dia.

Dengan penyaluran kredit itu, BCA berhasil membukukan laba sebesar Rp 7,9 triliun atau tumbuh 24,2 persen pada semester I/2014 dibanding periode yang sama tahun lalu. Tumbuhnya laba ini juga disebabkan pendapatan bunga bersih dan operasional lainnya yang tumbuh 25 persen atau Rp 17,6 triliun. Sedangkan Nett Interest Margin (NIM) bank swasta terbesar Indonesia ini juga masih mampu meningkat 6,5 persen selama semester I lalu.

Dari pertumbuhan kredit sebesar 14,6 persen itu, kredit korporasi BCA tercatat sebesar Rp 106,4 triliun atau naik 16,3 persen yoy. Kredit komersial dan UKM tumbuh 14,9 persen menjadi Rp 127 triliun. Sementara itu, kredit konsumer naik 12,6 persen menjadi Rp 88,3 triliun, didukung kenaikan outstanding seluruh produk kredit konsumer. Kredit Kepemilikan Rupiah (KPR) meningkat 9 persen menjadi Rp 52,8 triliun. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 16,8 persen menjadi Rp 27,3 triliun.

Loan to deposit ratio BCA tercatat 75,5 persen atau lebih rendah dibanding rata-rata industri sebesar 90-92 persen. Menurut Jahja, dengan likuiditas yang ketat maka sulit untuk memaksakan LDR tumbuh lebih tinggi.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...