Beban Telkom Naik 11,5 Persen

Image title
Oleh
23 Juli 2014, 18:53
KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mencatat kenaikan beban operasional sebesar 11,55 persen dalam enam bulan pertama tahun ini. Tekanan beban yang cukup tinggi ini berakibat pada turunnya margin usaha perseroan dari 34,49 persen pada semester I-2013, menjadi 32,99 pada semester I-2014.

Berdasarkan laporan keuangan Telekomunikasi Indonesia (Telkom) semester I-2014, beban perseroan tercatat mencapai Rp 29,34 triliun. Lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26,6 triliun. 

Advertisement

Direktur Utama Telkom Arief Yahya, dalam keterangannya, Rabu (23/7), mengatakan kenaikan beban ini terutama disebabkan adanya kenaikan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi sebesar Rp 967 miliar dan Beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 1,22 triliun. Beban operasi pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp10,7 triliun dari Rp9,73 triliun, pada semester I-2013, sedangkan beban penyusutan dan amortisasi bertambah menjadi Rp8,16 triliun dari Rp6,94 triliun. 

Peningkatan beban ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan yang hanya 8,4 persen. Sepanjang semester I-2014, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 43,54 triliun, atau mencatat kenaikkan sebesar 8,4 persen, dibandikan periode yang sama tahun lalu. "Kenaikan ini terutama disumbangkan oleh kenaikan pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp 2,4 triliun atau 15,9 persen dan pendapatan seluler sebesar Rp 980 miliar atau atau 6,4 persen," ujarnya.

Pendapatan  data, internet, dan jasa teknologi informatika tercatat sebesar Rp 17,44 triliun, merupakan 40 persen total pendapatan. Sementara pendapatan seluler sebesar Rp 15,7 trilun, menguasai 36 persen total pendapatan perseroan.

Meski kenaikan beban lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan, perseroan tetap masih mampu meraup pertumbuhan laba. Laba usaha perseroan meningkat 2,5 persen menjadi Rp 14,19 triliun. Sementara laba bersih perseroan mengalami peningkatan sebesar 3,2 persen menjadi Rp 7,41 triliun. Walaupun margin labanya tergerus. Penurunan margin ini tercatat merupakan pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.

Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement